PENGUNJUNG BLOG INI

Sabtu, 23 Juli 2011

Tingkat Soal di Bawah Unas

0624blitar3
HARI KEDUA: Peserta ujian paket C sedang mengerjakan soal kemarin.
BLITAR – Pelaksanaan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) C setingkat SMA serentak digelar. Di Kota Blitar, program Paket C ini diikuti 496 peserta. Mereka terdiri atas 47 dari jalur formal dan 449 lainnya jalur nonformal. Lokasi ujiannya dilaksanakan di tiga tempat Yakni SMPN 3 Blitar, SMKN 3 Blitar, dan Pondok Pesantren Mambaul Ulum Tanjungsari. Pada hari pertama, Selasa (22/6) lalu, ada 84 peserta absen. Sedangkan hari kedua menurun menjadi 76 peserta yang mbolos. Kabid Pendidikan Nonformal (PNF) Dikda Kota Blitar Tarmudji mengatakan, hari pertama yang absen ada 30 peserta yang izin karena tidak bisa meninggalkan pekerjaan. Sedangkan sisanya tanpa keterangan. “Dari peserta formal ya cuma satu dua saja yang tidak hadir,” kata Tarmudji. Bagi para peserta yang kali ini tidak ikut masih diberi kesempatan. Yakni ikut di gelombang dua, November mendatang. Selain itu, Tarmudji menyatakan sedang jurusan digelar semakin banyak. Jika tahun lalu hanya IPA, sekarang membuka tiga jalur. Yakni IPA, IPS, dan kejuruan. Sehingga siswa SMK tidak terpaksa mengikuti jalur IPA. Selain itu, tentang jumlah peserta relatif menurun. Sebab, lanjut Tarmudji, banyak siswa dari jalur formal yang terbantu dengan adanya ujian nasional ulangan lalu. “Relatif menurun dibanding tahun lalu,” tambah Tarmudji. Terkait dengan status ijazah, Tarmudji menjelaskan bahwa, ijazah bagi peserta ujian nasional program Paket C samasama dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan. Hanya saja secara kadar kualitas tidak sama. “Kalau soal ijazah memang sama yang mengeluarkan pemerintah. Tapi melihat kualitasnya, kan tidak sama dengan unas sesungguhnya,” kata Tarmudji. Pelaksanaan ujian dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama berlangsung mulai pukul 13.00 hingga 15.00. dan sesi kedua berlangsung mulai pukul 15.15 sampai 17.15

Gaji Ke-13 Telan Rp 11,7 M

0625blitar5
Add caption
Rudy Wijanarko
BLITAR – Para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemkot Blitar bernapas lega. Sebab, kemarin sebanyak 4.433 pegawai menerima pencairan gaji ke- 13. Bonus gaji ini menghabiskan Rp Rp 11,7 miliar. Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Kota Blitar Rudy Wijanarko saat ditemui kemarin memastikan, mulai kemarin masing-masing SKPD bisa mengambil jatah gaji ke-13 di bendahara masing-masing. Cairnya gaji ke-13 ini mengacu pada SK dari Kementerian Keuangan Dirjen Perbendaharaan Nomor 22/ B/ 2010 yang terbit Senin (21/6) lalu. ”Ya hari ini (kemarin, red) yang dinanti-nanti sudah cair,” kelakar Rudy. Dijelaskan Rudy, gaji ke-13 diterimakan kepada seluruh PNS dan CPNS. Di Kota Blitar, untuk golongan IV sebanyak 1.195 pegawai mendapat kucuran sebesar Rp 4.249.179.767. Golongan III yang jumlahnya sebanyak 1.800 pegawai total anggaran yang dikeluarkan Rp 4.767.656.102. Sedang golongan II yang mencakup 1.257 pegawai mendapat sebesar Rp 2.409.995.768. Dan untuk golongan I sebanyak 181 pegawai dikucuri Rp 288.076.827. “Gaji ke-13 diberikan sesuai aturan meliputi gaji pokok, tunjangan fungsional, struktural dan tunjangan-tunjagan lain,” kata Rudy. Cairnya gaji ke-13 pada Juni ini menjawab penantian para PNS selama ini. Terlebih di bulan Juni, biasanya pengeluaran bertambah, karena musim penerimaan siswa baru dan tahun ajaran baru berdampak pada pengeluaran pegawai. “Awal bulan sudah banyak yang menanyakan. Memang pemerintah mengeluarkan pada saat yang tepat,” pungkas Rudy.

DAK PENDIDIKAN TAHUN 2010 LUMBUNG JERUJI

Oleh: aLIANSI berIMBANG.
Pendidikan merupakan salah satu bidang prioritas dalam pembangunan. Maka, tidak heran  bila alokasi dana di bidang satu  ini  lebih besar dibanding bidang lainnya. Dan jangan heran pula, jika mendengar pengawasan penggunaan keuangan bidang pendidikan sangat ketat dan datang dari berbagai pihak.
Untuk kota Blitar, alokasi kegiatan DAK (Dana Alokasi Khusus) Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp. 6.168.400.000,- dari pusat ditambah  dana pendamping APBD Kota Blitar sebesar Rp. 624.840.000,-. Total Rp. 6.793.240.000,- .  Sementara dana yang terserap sebesar Rp. 3.785.619.450,-. Ini berarti terdapat sisa dana sebesar Rp. 3.007.620.550,-.
Oleh pemerintah Kota Blitar, sisa dana tersebut dialokasikan kembali pada tahun anggaran 2011.  Rincian pengalokasian dana itu ; untuk pengadaan alat-alat laboratorium sebesar Rp. 1.685.690.842,-, pengadaan konstruksi bangunan (Rp. 1.232.029.200,-) dan pengadaan buku /kepustakaan (Rp. 81.900.508,-). Namun demikian, Pemerintah Kota Blitar masih menunggu Petunjuk Teknis lebih lanjut dari pemerintah pusat mengenai prosedur penggunaan anggaran tersebut di tahun berikutnya.
“Kami masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat mengenai prosedur penggunaan anggaran sisa DAK tahun 2010 lalu,” kata Supendi, Kasubdin TK/SD Dinas Pendidikan Kota Blitar. Masih menurut Supendi, pihaknya telah mengirimkan surat permintaan petunjuk teknis. Namun sampai saat ini jawaban dari pusat belum turun.
Lantas bagaimana dengan “nasib” dana tersebut jika pemerintah pusat tidak juga mengirimkan jawaban? Koordinator LSM Aliansi Berimbang, Tri Priyo Utomo merasa pesimis  dengan turunnya jawaban dari pusat tersebut. Aliansi Berimbang adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang konsisten dalam pengawasan pengelolaan anggaran pemerintah daerah di seluruh  Jawa Timur.
“Kami tidak yakin pemerintah pusat akan mengirimkan jawaban positif atas permintaan Pemkot Blitar.” Alasan Tomo,  berdasarkan petunjuk umum maupun petunjuk teknis, bahkan petunjuk konsideran di atasnya, dana tersebut berlaku sejak ditetapkan sampai batas waktu tahun berjalan.
Artinya, menurut Tomo, DAK bisa dilaksanakan pada waktu setelah ditetapkan dan berakhir pada akhir tahun berjalan. Bilamana tahun berjalan tidak dilaksanakan, dana tersebut akan menetap abadi sebagai Silpa. Tomo bahkan sudah meminta kepada pemerintah pusat agar segera membuat peraturan perundangan untuk mengatasi bilamana terjadi kejadian seperti ini.
“Langkah tersebut sebagai antisipasi agar daerah tidak menjadi korban atas kebijakan sepihak dari pemerintah pusat,” lanjut Tomo. Dalam kalimat lain Tomo mengatakan, hal ini akan menjadi potensi lumbung jeruji bagi pemerintah daerah yang memaksakan diri melaksanakan program tersebut ditahun ini.

JALAN RUSAK AKIBAT TRUK BERMUATAN KAOLIN WARGA WONOTIRTO KAB. BLITAR BLOKIR JALAN DENGAN MENANAMI POHON PISANG

-Akibat bebasnya tronton yang sehari-hari melewti jalan yang seharusnya tidak sesuai dengan kelas jalan,akhirnya kekecewaan dan kemarahan warga Dusun Krajan Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar,menunjukkan  protes keras dengan memblokir jalan dan menanami pohon  pisang di jalan yang rusak sepanjang 2 kilometer. Menurut keterangan satu diantara warga Wonotirto, Siswoyo, saat ditemui di Gedung Dewan mengatakan, penyebab rusaknya jalan  Itu akibat sering dilewati truck bermutan hasil tambang kaolin yang melebihi tonase,seharusnya pemerintah Daerah tegas untuk melarang truk-truk tersebut,karena tidak sesuai kelas jalan,tapi kenapa Dinas perhubungan komunikasi dan informatika kok diam saja??? Ada apa dibalik itu semua???Jangan terlalu memihak pada pengusaha,kalau salah ya harus ditindak dengan tegas,kalau begini kan rakyat yang jadi korban,tuturnya.
Dimana dalam satu hari setidaknya ada sekitar 500 kali pulang pergi truck bermuatan kaolin yang melintasi jalan itu. Dengan asumsi satu truk 3-5 kali sehari. Lebih jauh Siswoyo mengatakan tidak keberatan dengan penggalian tambang di Blitar Selatan namun jalur transportasi warga harus segera di benahi. Secara terpisah anggota Komisi III DPRD Kabupaten Blitar, Darini, mengakui jika kerusakan jalan di Wonotirto akibat muatan truk yang melebihi tonase. Terkait dengan ini pihaknya telah mengusulkan pada Eksekutif agar dilakukan peningkatan kelas jalan. Sementara soal kerusakan jalan untuk perbaikan sebenarnya sudah dialokasikan melalui APBD tinggal menunggu realisasi saja. Kepala Dinas PU Binamarga dan Pengairan Pemkab. Blitar, Mangatas L Tobing, hingga berita ini diturunkan belum memberikan keterangan. Pasalnya saat di hubungi melalui ponselnya masih mengikuti rapat dinas.

“LIRA” ADALAH ORGANISASI TERBESAR DI INDONESIA

Organisasi terbesar LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) di Indonesia yang telah membuktikan eksistensinya di bumi Nusantara ini pada hari Kamis 7/6/’11.juga hadir di Blitar.Presiden LIRA HM.Jusuf Rizal,SE,M,Si. mengadakan jumpa pers di Hotel Puri Perdana Blitar,terlihat duduk paling kanan adalah Bupati LIRA Blitar (Joko Prasetyo,S,Pd,kemudian Presiden,Gubernur Jatim dan wakil Presiden LIRA.Jusuf Rizal menyampaikan bahwa LIRA adalah satu-satunya organisasi terbesar di Indonesia,kami sudah hadir di 33 Propinsi dan 415 Kabupaten/Kota dan pengembangan-pengembangan terus kita lakukan karena untuk mensosialisasikan Bela Negara,karena ini adalah merupakan amanah UU’45 pasal 30 bahwa setiap warga negara wajib membela negara.

Dan kami hadir tidak mencari musuh,sedangkan kami hadir di Blitar ini adalah sebagai mitra,dalam artian menjalankan proses bela negara dan yang kami kedepankan adalah mentransformasikan wawasan kebangsaan yang termasuk didalamnya adalah menanamkan atau mensosialisasikan Landasan Negara kita yaitu Pancasila yang sekarang sudah mulai luntur,menanamkan Nasionalisme,Patriotisme serta mengawasi atau sebagai kontrol kebijakan- kebijakan dari pada jalannya pemerintahan dan penyalahgunaan wewenang,karena ini juga termasuk membela Negara,yang bertujuan mewujudkan pemerintahan yang bersih dari Korupsi,kolusi dan Nepotisme,tuturnya.
Sedangkan menurut Bupati LIRA Blitar,Joko Prasetyo,bahwa LIRA baru kali ini masuk di Blitar,dan struktur kepengurusan organisasinya mirip dengan organisasi pemerintahan jadi hampir semua bidang itu ada didalam LIRA.Jadi kami didalam melakukan pengawasan atau pengawalan jalannya pemerintahan jadi terpenuhi,selain itu kepengurusan yang ada di Blitar ini terdiri dari beberapa profesi,ada yang dari media,mantan politisi,LSM,pengusaha,pengacara dll.Nah dari beberapa unsur inilah yang nantinya akan kami padukan agar bisa menjadikan satu kesatuan yang kokoh.Disamping itu dengan lembaga LSM,pemerintah,Kepolisian dll,kami tetap duduk sebagai mitra,yang bertujuan untuk membangun Blitar yang lebih baik dan bermartabat.

LIRA DI KABUPATEN BLITAR

PRESIDEN LIRA HADIRI PELANTIKAN DPD LIRA KAB.BLITAR

Tepatnya pada hari Jum’at tanggal 8 Juli 2011,Presiden LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) HM.Jusuf Rizal,SE,M,si,hadir di Blitar,dalam rangka Deklarasi dan sekaligus Pelantikan Pengurus DPD LIRA Kabupaten Blitar serta Training Bela Negara.Acara tersebut digelar di Hotel Puri Perdana Blitar,struktur pengurus yang dilantik adalah;
Bupati Lira Blitar  : Joko Prasetyo,S.Pd. ******* Wakil : Ir.Ahmad Eko Basuki.
Sekretaris Daerah : B.Hermansyah.         ******* Wakil Sekda : Putut Agus K.
Bendahara              : Bimo Kristiono. ******* Wakil Bendahara   : Lutfi Tantowi.
Asisten l (Bid.Pengembangan Org.) : Imron Rosadi.
Asisten ll (Bid.Perekonomian dan Pembangunan) : Ir.Sunarto.
Asisten lll (Bid.Sosial dan kesejahteraan Rakyat) : Sugeng Yunandri.
DINAS-DINAS.
DINAS ORGANISASI : Endrik suprianto.
-Suku Dinas Org. dan keanggotaan :Joko Waluyo.
-Sekretaris Lembaga :Joni Hunter.
DINAS PENATAAN ORGANISASI : Nur Hamid.
-Suku Dinas antar Lembaga :Endro Busono.
-Suku Dinas penelitian dan pengembangan : Imam Mustofa.
DINAS PEREKONOMIAN : Safrudin Zuhri.
-Suku Dinas pertanian dan HUTBUN : Zakaria Ansori.
-Suku Dinas PERINDAG : Swantantio Hani I.
-Suku Dinas Pertambangan,energi dan LH : Sadjuri.
DINAS PEMBANGUNAN : Ir.Koheri.
-Suku Dinas Permukiman,Praswil dan infrastruktur : Daniel Handoko,ST.
-Suku Dinas Infokom dan pengembangan teknologi : Totok Kidarianto.
DINAS KESRA : Mariono s.Budi.
-Suku Dinas Tenaga kerja dan pemberdayaan perempuan : Mujiono.
-Suku Dinas kesehatan : Agustinus Joko W.
DINAS PENDIDIKAN SOSIAL : Maryoto.
-Suku Dinas Agama,Pendidikan dan Olah raga : Rudi Puryono,SH.
-Suku Dinas sosial,seni dan budaya : Nanang Hariyadi.
-Sekretaris Lembaga : Manager : Saiful Rizal.
Itulah sosok pengurus DPD LIRA Kabupaten Blitar yang telah dilantik,acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden dan  Gubernur LIRA Jawa Timur,beserta rombongan.


Rabu, 06 Juli 2011

JAGAD SUKMADEVA SUSETYO AND FRIEND

Add caption

TUKAR GULING TANAH HUTAN MALIRAN BELUM JELAS,BAPPEDA MEMBANTAH



Blitar Kab,Navigasi-Proses tukar guling atau tanah pengganti hutan Maliran yang berada di wilayah Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar yang rencananya didirikan perumahan sampai sekarang belum selesai,saat ini menjadi tanda tanya besar,dan menimbulkan tanda tanya besar bagi masyarakat Kabupaten Blitar,karena selama ini program perencanaan yang dimotori oleh Bappeda ternyata“hasilnya adalah nol besar,suatu contoh; pabrik sepetisasi,tiwulisasi,nanasisasi akhirnya pemerintah Daerah hanya isapan jempol yang didapat,karena bisa dibilang gagal”, karena sampai sekarang Pemerintah Daerah belum pernah mendapatkan tambahan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari apa yang sudah terwujud tersebut.
Dan sekarang kelihatanya DPRD Kabupaten Blitar mulai mengkritisi masalah tukar guling tanah Maliran tersebut,seperti diungkapkan anggota Komisi I DPRD Kabupaten Blitar Sukamdi meminta agar pemerintah Daerah Kabupaten Blitar segera  menyelesaikan proses tukar guling  kawasan hutan Maliran yang untuk perumahan tersebut agar segera menyelesikan secara maksimal. Status tanah pengganti di Blitar Selatan hingga kini masih belum jelas. Terbukti Dewan  belum mendapatkan keterangan secara detail terkait  kondisi riil tanah yang akan digunakan sebagai tanah penggantinya,kami tidak mau kecolongan lagi seperti perumahan Jatilengger yang sampai sekarang masih belum jelas penyelesaiannya,tegas Sukamdi.Untuk itu Dewan meminta kepada Pemkab. Blitar sebagai pemohon tukar guling kawasan hutan Maliran melakukan langkah antisipasi terhadap persoalan yang kemungkinan menghambat pelaksanaan tukar guling lahan tersebut,imbuhnya.
Disatu sisi kepala BAPPEDA Kabupaten Blitar, Dahlan Fatchurrohman, membantah jika tanah pengganti yang sudah disiapkan statusnya belum jelas. Tanah seluas 113 Ha di Blitar Selatan yang digunakan untuk pengganti merupakan tanah eks perkebunan,di mana  sebagian ada yang diminta masyarakat setempat.  Sementara itu tanah jatah Pemkab. Blitar sepakat digunakan untuk pengganti kawasan hutan Maliran tersebut.Inilah dua pendapat yang berbeda dan justru malah membuat bingun masyarkat Kabupaten Blitar,lalu siapakah yang benar,Pemkab-kah atau DPRD-kah?????.

PEMKAB BLITAR SUKSES MERAIH REKOR MURI MAKAN TELUR,TAPI GAGAL MERAIH ADIPURA

Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar bangga karena telah sukses meraih rekor Muri dalam kategori makan telur,namun disatu sisi prihatin karena “gagal meraih piala Adipura” ditahun 2011,apakah ini menunjukkan “kemunduran” kinerja para pejabat atau Kepala Daerah Kabupaten Blitar???.Masyarakat Kabupaten Blitar juga bertanya-tanya kenapa tahun ini Kabupaten Blitar bisa gagal meraih Adipura???,mempertahankan saja tidak bisa,terus bagaiman kedepan nasib Kabupaten Blitar ini??? tutur warga.
Namun anehnya DPRD justru tidak mempersoalkan maslah tersebut, seperti diungkapkan oleh anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Blitar, M. Taufik. Diakuinya Pemkab Blitar pasca resformasi selama 3 kali berturut-turut selalu mendapatkan Piala Adipura, namun baru kali ini tidak mendapatkan. Hal ini tidak dipersoalkan oleh Dewan, pasalnya ukuran keberhasilan dari suatu daerah karena mendapatkan Piala Adipura yang terpenting menurut Taufik, bagaimana sebuah daerah bisa melaksanakan program-program yang  berhubungan langsung dengan masyarakat.Misalnya pelayanan kesehatan yang semakin membaik, maupun kebersihan dimasing-masing daerah yang tetap terjaga. Dewan tidak ingin penerimaan Piala Adipura hanya sebatas pencitraan saja.
Sedangkan dari apa yang disampaikan oleh Kasi Pemulihan dan Pelestarian Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar, Himawan Priambodo, saat diminta keterangan mengakuinya bahwa tahun ini Kabupaten Blitar tidak mendapat Piala Adipura. Namun hingga kini belum diketahui penyebabnya karena hingga kini hasil penilaian Kecamatan Wlingi untuk kategori kota kecil belum diserahkan. Sebenarnya secara fisik kota kecil layak mendapatkan Piala Adipura. Menurut Himawan jebloknya angka Kabupaten Blitar, diprediksi satu diantaranya karena stadart penilaian yang berbeda bila dibandingkan tahun lalu. Di mana untuk penilaian TPA dan pasar memiliki grate nilai 9. Sementara pengelolaan TPA yang ada belum bisa maksimal,ungkapnya

PANTAI TAMBAKREJO

Minggu 3 juli 2011 , kuusung keluargaku ke tempat itu berangkat jam 06.00 WIB hanya dengan berbekal kebutuhan anak anak disertai dengan perut keroncongan kubulatkan tekat.
Diiringi hawa dingin yang menusuk tulang dan hembusan angin pagi kota Blitar yang mencekik pori pori kulitku, kupacu motorku dengan harapan agar cepat sampai di tempat tujuan yang kuinginkan.
Sekitar  hampir 1 (satu ) jam perjalanan kutempuh kurang lebih 50 km sebelah selatan Kota Blitar ,akhirnya sampai juga di tempat tersebut "PANTAI TAMBAKREJO"
Duhhhhhh...betapa senangnya anak anakku ,mereka langsung berhamburan menuju pasir pantai,aku juga ikut senang melihat kegembiraan mereka....trimakasih ya Allah atas semua rahmad dan karunia yang kauberikan pada kami.....Udara pagi yang menyambut kami disana juga menyambut para nelayan yang baru melaut dan berlabuh di pantai tersebut.
Sedikit demi sedikit mulai berdatangan mobil mobil mewah yang berisikan orang orang kaya yang juga ingin menghabiskan akhir pekannya di pantai bersama semuanya....
Tak terasa sang Matahari beranjak tinggi dan akhirnya aku dan keluargaku bersiap siap untuk pulang en tak lupa beli oleh oleh buat orang rumah ikan bakar siap masak....asoylole.....



Gak akan rugi kawan jika kalian menyempatkan berkunjung ke tempat  ini,PANTAI TAMBAKREJO merupakan salah satu andalan tempat wisata di Kabupaten Blitar.....
okey.....
Selamat Mencoba....

Minggu, 26 Juni 2011

Kajari Dikado Batu Nisan

BLITAR – Lambannya penanganan kasus korupsi di Blitar Raya disoroti Komite 0617ratu6Rakyat Pemberantasa Korupsi (KRPK). Kemarin, aktivis antikorupsi ngluruk ke kantor kejaksaan. Bahkan, mereka memberi kado batu nisan untuk kejaksaan.
KRPK mencatatk beberapa kasus yang hingga kini ditangani kejaksaan belum tuntas. Seperti kasus korupsi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)2008 senilai Rp 771 juta, kasus korupsi di lingkup Dinas Pertanian Kota Blitar atas dana DAU dan DAK tentang program pengentasan kemiskinan  2007, korupsi ajudikasi, Sismiop dan lain sebagainya.
Nisan bertulis “Jaksa Blitar” itu diserahkan kepada Kepala Kejaksaan Negeri Ok Ok Arwoko. Nisan itu sebagai simbol matinya penegakan hukum di Blitar.
Massa yang ngluruk kejaksaan itu berjumlah sekitar 150 lebih. Mengambil start di pelataran Taman Makam Pahlawan  (TMP) Raden Wijaya di Jalan S Supriyadi, mereka bergerak menuju kantor kejaksaan yang berjarak sekitar  200 meter. Sejumlah poster bertuliskan hujatan dan kritik terkait kinerja  kejaksaan pun dibawa. Sedikitnya  100 lebih aparat dari Polres Blitar Kota dan Polres Blitar disiagakan di lokasi aksi. Bahkan, tameng atau penahan massa disiagakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Menurut Pringgo, salah satu koordinator aksi mengatakan, kedatangannya ke kejaksaan untuk menagih janji tentang kasus-kasus yang pernah dilaporkan sebelumnya. Mulai penuntasan kasus korupsi APBD  Kabupaten Blitar 2006 sebesar Rp 15 miliar, hingga SIAK yang hingga kini belum jelas jluntrungnya. “Laporan dari badan pemeriksa keuangan (BPK) sudah menjlentrehkan bahwa ada kerugian negara ratusan juta rupiah. Tapi mengapa SIAK tak kunjung kelar, ada apa ini,” kata Pringgo.
Selain itu ada pula kasus-kasus lain. Seperti dugaan korupsi bantuan operasional guru tidak tetap agama di Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar sebesar Rp 354 juta pada tahun 2009.
Di depan kantor kejaksaan massa menumpahkan kekesalannya dengan menebar uang palsu dan beras kuning. Uang palsu tersebut dianggap sebagai protes kepalsuan janji-janji pengungkapan tuntas kasus korupsi. Tak hanya membawa uang palsu, juga membawa merang dan menyan serta hio yang biasanya digunakan untuk mengantar  jenazah. Tak pelak, suasana di depan kantor yang berada di Jalan S Supriyadi itu bak pemakaman. Protes tersebut sekali lagi dibiarkan oleh aparat. Bahkan ketika sejumlah massa naik di atas nambor kejaksaan dan  tembok pun tak mendapat teguran. “Kajari keluar,” teriak salah satu pendemo.
Lantaran pintu dalam keadaan tertutup rapat, akhirnya massa pun menyerbu ke kantor kejaksaan dengan melompat pagar. Meski pagar sudah dipasangi dengan kawat berduri.
Teriakan yang bertubi-tubi akhirnya  membuat kajari keluar untuk menemui massa. Di depan orang nomor satu di kejaksaan yang didampingi para jaksa senior itulah massa menumpahkan kekesalannya. Mulai membawa segebok bukti kopian data-data hingga kertas palsu.
Kajari Ok Ok Arwoko mengatakan dalam penanganan kasus tetap berpegang sesuai prosedur. Bahwasanya, pengungkapan kasus di Blitar Raya baik di Kota Blitar ataupun Kabupaten Blitar masih dalam proses penyelidikan. Sebagian di antaranya ada yang juga penyidikan.  “Untuk kasus SIAK masih dikonsultasikan dengan kejaksaan tinggi (kejati). Prosedurnya memang begitu, kalau sudah perintah untuk meningkatkan status kami akan bertindak,” kata Arwoko.
Jawaban Ok Ok Arwoko pun tak serta merta membuat massa puas. Merekapun menuduh ada permainan. Pasalnya, ada indikasi jika pengungkapan kasus tersebut berkaitan dengan keberadaan pejabat tinggi di Indonesia. Meski dicerca, kajari tetap bersikukuh dengan proses pengungkapan. Sebagai bentuk kekesalannya, akhirnya massa menyerahkan nisan ke kajari langsung. Penyerahan disertai dengan teriak salawat. Demo berakhir, ketika   kajari menerima nisan. Massa bakal  turun aksi lagi jika pengungkapan tidak juga kunjung kelar. (ziz/cam)(radar blitar}


EKSEKUSI TANAH URUNG,SUASANA DESA MENCEKAM


Itu terjadi di Desa Slemanan,Kecamatan Udanawu , Kabupaten Blitar.Proses Eksekusi tanah seluas kurang lebih 2 hektar yang dalam proses peradilannya dimenangkan oleh Daryono(60) yang seyogyanya dilakukan pada hari rabu 22/6/11 oleh Petugas Pengadilan Negeri (PN) Blitar tidak jadi dilakukan.

Dikarenakan warga yang simpati kepada pihak tergugat Dimyati(55),dan menilai penetapan Hukum Pengadilan Negeri (PN) Blitar Cacat dimata Hukum.Oleh karena itu hampir seribuan warga Desa Slemanan,Kecamatan Udanawu,Kabupaten Blitar,berjaga jaga guna menggagalkan proses eksekusi yang rencananya akan dilakukan saat itu dengan cara memblokade beberapa akses jalan yang menuju lokasi lahan yang akan dieksekusi tersebut.Bahkan pada blokade yang tedepan ,warga bersenjatakan bambu runcing,sesek (pagar dari bambu),ranting ranting pohon dan juga da spanduk yang bertuliskan : DEMI ALLAH , KAMI MASYARAKAT SLEMANAN BERSUMPAH AKAN MEMBUNUH ORANG YANG BERBUAT ONAR, BANJIR DARAH ".

Jadi terhitung selama bulan Juni ini saja sudah dua (2) kali rencana eksekusi terhadap lahan tersebut gagal total,adapun perinciannya adalah :

1. Rencana eksekusi pada hari Selasa (14/6)

2. Rencana eksekusi pada hari Rabu (22/6).

Menurut data data yang ada , pada tanggal 26 September 1994 ,Pihak tergugat memenangkan proses pelelangan atas lahan tersebut di Kantor Lelang Kelas II Tulungagung.Adapun lahan sengketa terletak di Desa Slemanan , Kecamatan Udanawu , Kabupaten Blitar dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) nomor 44 dengan luas 22.190 meter persegi atas nama H.Mashudi yang tercatat dalam Risalah Lelang nomor 34/1994-1995 tanggal 26 September 1994 dengan nilai total Rp.75.580.450,- yang tertulis dalam sebuah kwitansi pembayaran.

Dari Pihak Kuasa Hukum Penggugat ( Ahmad Fauzi), mengatakan : Bukti tersebut sangat kuat,bahwa kami berhak memiliki lahan tersebut.Dia juga menjelaskan akar permasalahan itu bermula pada tahun 1981 pada saat Asmari(60),anak kedelapan dari H.Mashudi meminjamkan sertifikat tanah tersebut ke Bank Bumi Daya Kediri senilai Rp.13,5 juta, padahal sesuai persetujuan keluarga nominalnya hanya Rp.3,5 juta.Diduga untuk menaikkan nilai pinjaman di Bank itu Asmari memalsukan tanda tangan Kepala Desa yang menjabat di waktu itu.Dan pada saat gagal angsur tahun 1994 nominal pinjaman telah berlipat menjadi Rp.27,5 juta,Oleh karenanya pihak Bank melelang lahan tersebut.

Pada Eksekusi tahun 1997 dan gagal,sempat diadakan musyawarah kekeluargaan antara kedua belah pihak dengan hasil Asmari bersedia mengembalikan uang guna ganti pembelian lahan tersebut kepada pihak Daryono senilai Rp.110 juta dalam tempo 4 bulan lunas.

Sampai dengan tahun 2005 tidak ada pembayaran sama sekali, akhirnya pihak Daryono menggugat pihak Asmari dengan gugatan Perdata nomor.31/pdt.g/2005/PN.Blt dan dimenangkannya. Rencana Eksekusi yang dimenangkan oleh pihak Daryono pada waktu itu juga mengalami kegagalan dikarenakan ada gugatan balik dengan nomor 10/pdt.plw/2007/PN.Blt. tetapi tetap dimenangkan oleh pihak Daryono. Menurut Kuasa Hukumnya , menjelaskan bahwa pihaknya telah menawarkan permintaan untuk meninggalkan lahan tersebut dengan Kompensasi uang pesangon Rp.100 juta. Tetapi sampai dengan saat ini pihak Dimyati tidak mau melepaskan lahan tersebut dikarenakan dalam proses jual beli lahan tersebut ada rekayasa pemalsuan tanda tangan,kata mereka.

Walaupun Proses Blokade yang mengerahkan massa begitu banyaknya tetapi suasana tetap kondusif dan sedikit mencekam.Proses Demo warga tersebut tetap mendapatkan pengawalan dari pihak Kepolisian dengan mengerahkan ratusan personilnya.

KONTROVERSI RENCANA PENUTUPAN LOKALISASI DI KABUPATEN BLITAR

Pro Kontra Rencana penutupan Lokalisasi di Wilayah Kabupaten Blitar sudah ramai dipergunjingkan,akan tetapi Sesuai dengan Peraturan Daerah No.15 Tahun 2008 maka penutupan lokalisasi yang tersebar di wilayah Kabupaten Blitar yang rencananya akan dilakukan pada tanggal 8 Juni 2011 takkan terelakkan. Proses penutupan tersebut mungkin akan dilakukan secara Persuasif terlebih dahulu ,seperti bujukan agar meninggalkan tempat tersebut secara sukarela .Langkah tersebut dilakukan terlebih dahulu karena dikhawatirkan akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan.. Sehubungan dengan rencana penutupan tersebut Pihak Aparat Kepolisian rencananya akan mengerahkan sebanyak 600 personel disertai bantuan dari ormas seperti BANSER,yang akan disebar di titik titik lokasi yang akan dieksekusi.
Para PSK dalam rentang waktu sebelum rencana penutupan tersebut,telah melakukan banyak DEMO DAMAi,Pihak terkait KP3 WTS-PTS sangatlah berperan penting dalam masa masa seperti saat sekarang ini. Bahkan Para PSK mengancam akan tidur di Kantor Bupati Blitar atau Gedung Dewan pasca penutupan.
Yang dikhawatirkan Pasca penutupan 3 Lokalisasi tersebut adalah Berhamburannya para PSK ketempat tempat tertentu yang indikasi akan menjadi lokalisasi terselubung yang saat ini sebelum penutupan saja sudah terindetifikasi ada 21 titik . Dan juga menyebarnya PSK di tempat tempat umum seperti Stasiun ,Terminal,Alun Alun, bahkan Pasar.Pemerintah seharusnya berpikir jangka panjang untuk menampung mereka setelah penutupan dilakukan,paling tidak dengan memberikan mereka kegiatan /kursus ketrampilan yang bermanfaat dan Pemerintah juga Harus memikirkan Efek dari penutupan tersebut baik dari segi Negatif atau Positif nya.

DEMO WARGA BALEREJO WLINGI

Demo puluhan warga desa Balerejo,Kecamatan Wlingi , yang mengatasnamakan AWBPD (Aliansi Warga Balerejo Peduli Desa), pada hari Selasa 31/05/2011 pukul 09.30 WIB yang diadakan di Kantor Desa Balerejo yang menuntut agar Kepala Desa segera mundur Berbuntut pada Laporan Kepolisian.
Hal ini dikarenakan Kepala Desa Balerejo Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar melaporkan Hal tersebut pada pihak yang berwajib sebagai PENCEMARAN NAMA BAIK.Seperti dituangkan dalam Laporan Kepolisian atas nama Pemerintah Kabupaten Blitar Kecamatan Wlingi Kantor Desa Balerejo pada tanggal 3 juni 2011,nomor ; 181/19/409.056.09/2011.
Dikarenakan Tuntutan tersebut dituduhkan mengada ada .
Hal pertama :
Kades dituduh melanggar PP.72 tahun 2005 Pasal 17 Ayat 2(B),2(C),2(D),serta diduga pula menyelewengkan Alokasi Dana Desa ( ADD ) puluhan juta rupiah hingga pembangunan INFRASTRUKTUR Desa terbengkalai.
Sedangkan Alibi Kepala Desa Pada laporan Kepolisian :
1.80 % Warga Desa Balerejo masih mendukungnya serta Pemerintah Kabupaten Blitar masih mendukung.
2.Tidak pernah melakukan perbuatan ASUSILA yang seperti dituduhkan.
3.Tidak pernah mengangkat BPD (Badan Permusyawaratan Desa) melainkan hanya mengusulkan kepada Bapak Bupati Blitar berdasar hasil musyawarah Warga Desa Balerejo yang dihadiri 111 orang meliputi Perangkat Desa,Lembaga LPMD,RT/RW dan Tokoh masyarakat. Adapun BPD tidak Hadir.
4.Tidak menghambat PRogram Pembangunan Desa, dikarenakan BPD telah diundang sebanyak 3 (tiga) kali tidak hadir, dan tidak mau menandatangani DURK/LK ADD 2011.
Maka dari itu buntut Demo yang diadakan dia anggap tidak sesuai dengan fakta yang ada dan KORlAP  DEMO dituntut pada pihak yang berwajib.
Antara mana yang benar dan mana yang salah tidak diketahui ,dikarenakan kedua belah pihak saling membenarkan keterangan sepihak.
Diharapkan Kebenaran segera terbukti hingga tuntasnya kasus ini,sehingga masyarakat tidak dirugikan.

Minggu, 08 Mei 2011

WOM ....OH.....WOM......BLITARKU ??????

HAILLLLL...............................
banyak hal yang tak terduga 2 tahun belakangan ini...satu persatu temen kantor datang dan pergi....puffffffffff
mana temen temenku yang dahulu mau canda tawa bersama .....bercengkrama penuh gelak tawa....dan banyak lagi yang lainnya...
itu mbak YUNITA  dimana sekarang keberadaana ? itu ada ERNA yang nikah lalu hilang kabar beritanya...ada lagi PUNGKY yang pindah ke kalimantan ikutin suaminya.......lalu RINTA yang nikah terus keluar....dan masih banyak lagi yang lainnya....
mungkin hanya kenangan yang dapat membawa kesemuanya serasa dekat dengan kita lagi...jangan lupain kita yang di BLITAR yo.....check this blog ok.....
bye...bye......

,

Sabtu, 30 April 2011

AKU HANYA BISA MENITIKAN AIR MATA......

Pada suatu malam sekitar dua hari yang lalu kucoba menahan perih di dada...ketika tiba tiba sang buah hatiku bertanya padaku....pah....cincin kawin papa kok nggak punya to pah ?
Sembari terperanjat aku berusaha menjawab pertanyaan itu.pikirku anak umur 5 tahun darimana punya pikiran sedewasa itu ??????...ngene le,,,...kae papa karo mama pas gak duwe duwet gek susune pean wes entek....pas kuwi ra duwe duwit...timbang utang terpaksa papa ngedol cincin kuwi gawe tumbas susune pean cah ganteng....Dia masih menjawab....lha papa saget tumbas cincin eneh ra pah ????nek ndelok suasana kerja papa sing koyok ngene iki ketoke papa gak iso tumbas maneh,tapi dongakno ceperane papa dadi kuli tinta/wartawan akeh yo le......

Sabtu, 16 April 2011

SUASANA KANTOR DI PAGI HARI









Mohon dijadikan perhatiannya...makacihhhhhhhhhhhh

WOM BLITAR REFRESHING NENG NGANTANG

 


 "" WOM BLITAR REFRESING DI NGANTANG MALANG ""




Aku dah lupa tanggalnya dan tahunnya kapan ini terjadi tetapi aku masih ingat  dari kiri ke kanan coba aku sebutkan satu persatu ea setuju..yang pertama rendra(krembung),azarul fuadfida,sepri(badak),dedi(baut),wawan(ww),farough(jebul),ovi,fian,aku(anang),ACM(pak rudi julianto),headku(joni), dan agung parikesit..........heheheheheheh ternyata belum lupa coyyyyyyyyy......

Jumat, 15 April 2011



"BOM CIREBON"







Pelaku” PELEDAKAN BOM di CIREBON “ sangatlah cerdik , dia mengakali gerak-geriknya melalui cara dia berpakaian sehingga mengelabui petugas, pelaku mengenakan celana berlapis-lapis. "Pelaku menggunakan lima celana," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam (16/4).

Petugas menemukan, pelaku diketahui menggunakan dua celana panjang, dua celana pendek dan satu celana dalam yang direkatkan dengan lakban. Modus itu dilakukan agar bagian kaki pelaku terlihat gemuk dan bisa mengimbangi proporsi bom di tubuhnya. "Jadi terlihat gemuk," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam.

Insiden ledakan bom bunuh diri terjadi kemarin siang saat puluhan jamaah akan melaksanakan salat Jumat di Masjid Al Dzikra, kompleks kantor Polresta Cirebon. Ledakan melukai sedikitnya 26 jamaah yang sebagian besar personel kepolisian. Dan pelakupun tewas dengan luka di bagian perut.

Pelaku diduga berusia 25-35 tahun dan memiliki golongan darah O. Pria dengan tinggi 181 senti itu memiliki bobot 70 kilogram dengan ukuran sepatu 43. "Kulitnya kuning langsat. Di dahi kiri ada bekas luka yang sudah sembuh. Berjanggut tipis dan gigi seri bagian atasnya pernah patah," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam.


Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam.
menjelaskan, ledakan terjadi sekitar pukul 12.17 WIB. Bom dibawa pelaku dengan mengikat di bagian dada hingga perut. "Saat kejadian pelaku memindahkan bom tersebut ke sebelah kanan atas bagian perutnya. Ia lalu berjalan ke tengah sof (barisan jamaah) dua," katanya.

Anang susetyo
" PENDIDIKAN MORAL KEBANGSAAN "

Ancaman bom buku ,kisruh PSSI ,Kontroversi Pembangunan Gedung DPR,dan yang paling menghebohkan  kasus Melinda!!!!. Dari sekian kejadian demi kejadian dapat kita rangkaikan,dapat kita berandai andai betapa carut marutnya kekomplekan masalah yang mendera Bangsa ini,Sedemikian rapuhnya mental  Bangsa ini. Lalu bagaimana generasi yang seharusnya menikmati hasil dari pembangunan yang dilakukan sekarang ini , niscaya akan merasakan getirnya , akan merasakan  pahitnya  buah dari begitu gegap gempitanya masalah demi masalah yang mendera.
Akankah kita semua akan diam dalam menyikapi semua kejadian demi kejadian yang semakin membuat semuanya semakin suram,semakin buram, dan menambah nilai minus dalam buku sejarah yang ada.
Sekarang , coba kita tarik garis Horizontal dari semua masalah yang ada,. Garis besar penyebab dari semuanya itu adalah Jabatan dan Uang. Akankah kita terus memburu semuanya itu ,sedangkan disisi yang lain dari Bangsa yang besar ini ,masih banyak yang membutuhkan ,masih banyak yang berada dibawah garis kemiskinan,masih banyak pengangguran dan lain lain yang pastinya harus lebih dapat perhatian lebih dan lebih dari pemerintah.
Mungkin pemerintah harus  memprioritaskan dan lebih menekankan PENDIDIKAN MORAL KEBANGSAAN yang mencakup semua bidang yang ada didalam kurikulum pendidikan, sehingga  efek dari KETERBELAKANGAN MORAL yang saat ini sedang marak maraknya dapat diredam atau setidaknya dapat dikurangi semaksimal mungkin.
Atau mungkin Nilai yang ada memang sudah tidak bisa dipertahankan lagi,???. Coba semuanya mulai berpikir ,mulai menelaah dan mulai beraksi ! Hakikat REFORMASI tidak seperti ini ??? Dan kita awali perubahan,pembentukan Moral yang baik ,dimulai dari diri pribadi kita masing masing


Anang susetyo

WOM FRIENDLY MACTH


  1. Mungkin sudah sangat basi aku menunggah rekaman ...eeee cuplikan video ini...karena sudah sejak tgl 7 november 2009 tetapi semua itu kuanggap kenang kenangan kebersamaanku dengan teman teman satu kantor tanpa ada embel embel  " UANG "....satu yang sangat perlu diketahui kebersamaan tidak bisa disamakan dengan hal tersebut......mau bikin seragam kantor suruh URUNAN....mau OUTBOND.....URUNAN lagi.....kalau gak mau MENFASILITASI KAMI ya gak usah...gak apa apa..gaji buat makan aja pas pasan kok..kalau ada yang marah silahkan....karena video diatas adalah bukti kebersamaan kami tanpa adanya TENDENSI apapun dari pihak manapun dan didasari oleh rasa saling memahami dan saling pengertian yang tulus....cao....heheheheh
lha kalo yang ini my PRINCESS

'' SAFIRA AZZAHRA SUSETYO ''

Lahir di Blitar , 4 januari 2010......olalalalala
 dia dah bisa jalan dan kalo bicara lucu dan ngegemesinnnnnnnnnnnnnn...........aku mendampingi istriku waktu proses kelahirannya......sampai terdengar suara tangis memecah pagi itu...........opppppsssss....

Lha kalo ini my PRINCE 

" JAGAD SUKMADEVA SUSETYO ''
lahir di Blitar pada hari rabu tanggal 7 september 2005.........hehehehehehe.....masa kecilnya selalu didera penyakit...alhamdulillah sampai sekarang sudah tidak lagi......dia sekarang sudah duduk di bangku sekolah Taman Kanak Kanak.....anak kecil nakal dah lumrah maklum laki laki...okle....

MY FAMILY FEATURES

It's my wife  " YUSI NOVIANTI "
yang selalu menemaniku disaat sedih dan senangku...tetapi selama ini kebanyakan susahnya ketimbang senangnya.....maaf ea semoga KESABARAN & KETABAHAN selalu bersama kita ea......mungkin belum saatnya skenario yang harus kita jalani menemukan yang namanya SENANG........hahahahaha.....jalani aja seiring dengan waktu......sippppppppppppppppp